iklan

loading...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

KEUTAMAAN AL QURAN

Berikut adalah beberapa keutamaan bagi orang yang mengkaji, berpartisipasi, merenungkan dan menghafalkan Al Qur'an

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/746-keutamaan-luar-biasa-shohibul-quran198.html


[1] Mendapat Syafa'at di Hari Kiamat

Dari Abu Umamah Al Bahiliy, (dia berkata), "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
https://rumaysho.com/19101-download-seluruh-buletin-dan-buku-gratis-rumaysho.html

اقرءوا القرآن فإنه يأتى يوم القيامة شفيعا لأصحابه اقرءوا الزهراوين البقرة وسورة آل عمران فإنهما تأتيان يوم القيامة كأنهما غمامتان أو كأنهما غيايتان أو كأنهما فرقان من طير صواف تحاجان عن أصحابهما اقرءوا سورة البقرة فإن أخذها بركة وتركها حسرة ولا تستطيعها البطلة
“ Bacalah Al Qur'an karena Al Qur'an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi '(pemberi syafa'at) bagi yang membacanya. Bacalah Az Zahrowain (dua surat cahaya) yaitu surat Al Baqarah dan Ali Imran karena semuanya datang pada hari kiamat kemudian seperti dua awan atau seperti dua cahaya sinar matahari atau seperti dua ekor burung yang membentangkan sayapnya (bersambung satu dengan yang lainnya), jika akan pembela bagi yang rajin membaca dua surat tersebut. Bacalah pula surat Al Baqarah. Menerima surat tersebut adalah suatu keberkahan dan meninggalkannya akan mendapat penyesalan. Para tukang sihir tidak mungkin menghafalnya . " (HR. Muslim no. 1910. Lihat penjelasan hadits lengkap di Di Taisir bi Syarhi Al Jami 'Ash Shogir, Al Munawi, 1/388, Asy Syamilah)

[2] Permisalan Orang yang Membaca Al Qur'an dan Mengamalkannya

Dari Abu Musa Al Asy'ariy, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
المؤمن الذى يقرأ القرآن ويعمل به كالأترجة, طعمها طيب وريحها طيب, والمؤمن الذى لا يقرأ القرآن ويعمل به كالتمرة, طعمها طيب ولا ريح لها, ومثل المنافق الذى يقرأ القرآن كالريحانة, ريحها طيب وطعمها مر, ومثل المنافق الذى لا يقرأ القرآن كالحنظلة, طعمها مر - أَوْ خَبِيثٌ - وَرِيحُهَا مُرٌّ
“ Permisalan orang yang membaca Al Qur'an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah , rasa dan baunya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Al Qur'an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Orang munafik yang membaca Al Qur'an adalah bagaikan royhanah , baunya menyenangkan namun rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an bagaikan hanzholah , rasa dan baunya pahit dan tidak enak. "(HR. Bukhari no. 5059)

[3] Keutamaan Memiliki Hafalan Al Qur'an

Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ ِىِى ُِّى ُّ َ ْ َ َإِ َإِ َإِ َإِ َإِ َإِ َإِ َإِ
“ Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al-Qur'an nanti: 'Bacalah dan naiklah serta tartillah yang diterima di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang dibawa baca (hafal) . ” (HR. Abu Daud no. 1464 dan Tirmidzi no. 2914. Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 2240 mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Yang berbicara dengan ' membaca' dalam hadits ini adalah menghafalkan Al Qur'an .
Melihatlah perkataan Syaikh Al Albani berikut dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 2440. “Ketahuilah yang berbicara dengan shohibul qur'an (orang yang membaca Al Qur'an) di sini adalah orang yang menghafalkannya dari hati sanubari. Bagaimana pun hal ini ditayangkan berdasarkan sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam yang lain, ' Suatu kaum akan dipimpin oleh orang yang paling menghafal Kitabullah (Al Qur'an). ' Kedudukan yang bertingkat di surga nanti tergantung dari jumlah hafalan seseorang di dunia dan bukan tergantung pada banyak bacaannya saat ini, membaca hal ini banyak disalahpahami banyak orang. Inilah keutamaan yang nampak bagi yang menghafalkan Al Qur'an, namun dengan syarat hal ini dilakukan untuk mengharap wajah Allah yang bebas dan bukan untuk mengharapkan dunia, dirham dan dinar. Ingatlah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda,
أَكْثَرَ مُنَافِقِي أُمَّتِي قُرَّاؤُهَا
“ Orang-orang munafik di tengah-tengah umatku adalah qurro'uha (yang menghafalkan Al Qur'an dengan niat yang buruk). "(HR. Ahmad, sanadnya diterima oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth)." [Makna qurro'uha di sini adalah salah satu makna yang dikembalikan oleh Al Manawi dalam Faidhul Qodir Syarh Al Jami 'Ash Shogir, 2/102 (Asy Syamilah)]

[4] Keutamaan Mengulangi Hafalan Al Qur'an

Dari Abdullah bin 'Umar, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا َإِ َ َ َإِ َإِ َإِ َإِ َإِ َإِ َإِ
“ Sesungguhnya orang yang menghafalkan Al Qur'an adalah bagaikan unta yang diikat. Jika diikat, unta itu tidak akan lari. Dan pergi dibiarkan tanpa diikat, maka dia akan pergi. "(HR. Bukhari no. 5031 dan Muslim no. 789).
Dalam edisi Muslim
وَإِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارَّ ذَكَرَهُ وَإِذَا لَمْ يَقُمْ ِ ِ ِ ِ
” Jika orang yang menghafal Al Qur'an membaca di waktu malam dan siang hari, dia akan mengingatnya. Namun jika dia tidak melakukan demikian, maka dia akan lupa. "(HR. Muslim no. 789)
Al Faqih Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin memiliki kebiasaan menghafal Al Qur'an di pagi hari sehingga bisa menguatkan hafalannya. Beliau mengatakan, “Cara yang paling bagus untuk menghafalkan Al Qur'an -menurutku- adalah jika seseorang pada suatu hari menghafalkan beberapa ayat maka perlulah dia mengulanginya pada keesokan paginya. Ini akan lebih banyak menolongnya untuk menguasai apa yang telah dia hafalkan di hari sebelumnya. Ini juga merupakan kebiasaan yang biasa saya lakukan dan menghasilkan hafalan yang bagus. ” (Kitabul 'Ilmi, hal. 105, Darul Itqon Al Iskandariyah)
Semoga kita termasuk orang yang mendapatkan syafa'at melalui amalan Al Qur'an.
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel https://rumaysho.com